Makalah Sol

Uploaded by: rizka azilla azhari

Report this document

Description

BAB I

PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGSpace-Occupying Lesions pada otak umumnya berhubungan dengan malignansinamun keadaan patologi lain meliputi Abses otak atau hematom. Adanya SOL dalamotak akan memberikan gambaran seperti tumor, yang meliputi gejala umum yangberhubungan dengan peningkatan tekanan intracranial, perubahan tingkah laku, falselocalizing sign serta kelainan tergantung pada lokasi tumor (true localizing sign).Tumor juga dapat menyebabkan infiltrasi dan kerusakan pada struktur organ yangpenting seperti terjadinya obstruksi pada aliran LCS yang menyebabkan hidrosefalusatau Msol. ( Space Occupying Lesion ) merupakan generalisasi masalah tentangadanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebabyang dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma, infark,abses otak dan tumor intracranial ( Long C , 1996 : 130).enginduksi angiogenesis danedem otak.B. RUMUSAN MASALAH1. Apa itu sol (space occupying lesion) ?2. Apa etilogi dari sol (space occupying lesion)?3. Bagaimana anatomi dan fisiologi sol (space occupying lesion) ?4. Bagaimana patofisiologi (WOC) sol (space occupying lesion) ?5. Bagaimana manifestasi klinis sol (space occupying lesion) ?6. Apa saja klasifikasi dari sol (space occupying lesion) ?7. Bagaimana penatalaksanaan sol (space occupying lesion) ?8. Apa komplikasi sol (space occupying lesion) ?9. Bagaimana pemeriksaan diagnostik sol (space occupying lesion) ?10. Bagaimana pengakjian pada klien sol (space occupying lesion) ?11. Apa saja diagnosa keperawatan yang bisa muncul pada klien sol (spaceoccupying lesion) ?12. Apa saja interfensi yang dapat dilakukan pada klien sol (space occupyinglesion) ?13. Apa saja implementasi yang akan dilakukan pada klien sol (space occupyinglesion) ?14. Apa evaluasi dari klien sol (space occupying lesion) ?C. TUJUAN1. Tujuan umum :

Untuk mengetahui dan memahami apa itu atau konsep dasar dari penyakit sol(space occupying lesion), serta memahami konsep teoritis asuhan keperawatanpada klien sol (space occupying lesion).2. Tujuan khusus :1. Memenuhi tugas sistem respirasi2. Mengetahui dan memahami defenisi sol (space occupying lesion)3. Mengetahui dan memahami etiologi sol (space occupying lesion)4. Mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi sol (space occupyinglesion)5. Mengetahui dan memahami patofisiologi (WOC) sol (space occupyinglesion)6. Mengetahui dan memahami manifestasi klinis sol (space occupying lesion)7. Mengetahui dan memahami klasifikasi sol (space occupying lesion)8. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan sol (space occupying lesion)9. Mengetahui dan memahami komplikasi dari sol (space occupying lesion)10. Mengetahui dan memahami pemeriksaan diagnostik sol (space occupyinglesion)11. Mengetahui dan memahami pengkajian pada klien sol (space occupyinglesion)12. Mengetahui dan memahami diagnosa keperawatan pada klien sol (spaceoccupying lesion)13. Mengetahui dan memahami interfensi untuk klien sol (space occupyinglesion)14. Mengetahui dan memahami implementasi untuk klien sol (spaceoccupying lesion)15. Mengetahui dan memahami evaluasi untuk klien sol (space occupyinglesion)

BAB IIPEMBAHASANA. KONSEP TEORITIS1. Definisi sol (space occupying lesion)SOL ( Space Occupying Lesion ) merupakan generalisasi masalah tentang adanyalesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yangdapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma, infark, absesotak dan tumor intracranial ( Long C , 1996 : 130).

Pengertian SOL merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi pada ruangintracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang dapatmenimbulkan lesi pada otak seperti kuntusio serebri, hematoma, infark, abses otakdan tumor intra kranial. ( Long, C 1996 ; 130 ) Dalam Laporan Pendahuluan ( LP )ini, penulis batasi pada Tumor Otak Adapun definisi Tumor Otak adalah prosespertumbuhan termasuk benigna dan maligna yang mengenai otak dan sumsum tulangbelakang ( Bullock, 1996 ).2. EtiologiEtiologi SOL ( Space Occupying Lesion ) dapat di bagi atas :1. Riwayat trauma kepala2. Faktor genetik3. Paparan zat kimia yang bersifat karsinogenik4. Virus tertentu5. Defisiensi imunologi3. Manifestasi klinisPeningkatan tekanan intracraniala. Nyeri kepalaNyeri bersifat dalam, terus menerus, tumpul dan kadang kadang bersifathebat sekali, biasanya paling hebat pada pagi hari dan diperberat saat beraktivitasyang menyebabkan peningkatan TIK, yaitu batuk, membungkuk dan mengejan.b. Nausea dan muntah Akibat rangsangan pada medual oblongatac. Papil edema Statis vena menimbulkan pembengkakan papila saraf optikus.

4. PatofisologiPeningkatan tekanan intrakranial (TIK) dan edema serebralAktivitas kejang dan tanda tanda neurologis fokalHidrosefalusGangguan fungsi hipofisisPada fase awal, abses otak ditandai dengan edema local, hyperemia, infiltrasileukosit / melunaknya parenkim trombosis sepsis dan edema, beberapa hari atauminggu dari fase awal terjadi proses uque fraction atau dinding kista berisi pus.Kemudian rupture maka infeksi akan meluas keseluruh otak dan bisa timbulmeningitis ( long, 1996 : 193 ).Terjadi proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal secara sangat cepat padadaerah central nervus ( CNS ). Sel ini akan terus berkembang mendesak jaringanotak yang sehat disekitarnya mengakibatkan terjadi gangguan neurologis ( GangguanFokal Akibat Tumor Dan Peningkatan TIK ).Tumor tumor otak primer menunjukkan kira kira 20 % dari penyebab semuakematian kanker. Tumor tumor otak jarang bermetastase keotak , biasanya dariparu paru, payudara, cairan glastrointestinal bagian bawah, pankreas, ginjal, dankulit ( melanoma ).Insiden tertinggi pada tumor otak dewasa terjadi pada dekade ke 5, 6, 7 dengantingginya insiden pada pria usia dewasa tumr otak banyak dimulai dari sel gelia ( sel3

untuk mebuat struktur dan mendukung sistem otak dan medula spinalis ) danmerupakan supratentorial ( Terletak Diatas Penutup Cerebellum ) jelasnyaneoplastik dalam palastik menyebabkan kematian yang mengganggu fungsi vital,seperti pernafasan atau adanya peningkatan TIK.5. Woc6. PenatalaksanaanPenanganan yang terbaik untuk peningkatan ICP adalah pengangkatan dari lesipenyebabnya seperti tumor, hidrosefalus, dan hematoma. Peningkatan ICP pascaoperasi jarang terjadi hari-hari ini dengan meningkatnya penggunaan mikroskopdan teknik khusus untuk menghindari pengangkatan otak. Peningkatan ICPadalah sebuah fenomena sementara yang berlangsung untuk waktu yang singkatkecuali ada cedera sekunder segar karena hipoksia, bekuan atau gangguanelektrolit. Pengobatan ditujukan untuk mencegah peristiwa sekunder. ICP klinisdan pemantauan akan membantu. Berikut merupakan tindakan yang dapatdilakukan (Widjoseno, 2004, Eccher,2004 )1. Penanganan primerTindakan utama untuk peningkatan ICP adalah untuk mengamankan ABCDE(primary survey) pada pasien. Banyak pasien dengan peningkatan ICPmemerlukan intubasi.2. Penanganan sekunderHiperventilasi digunakan pada pasien dengan skor GCS yang lebih dari 5.Pembuluh darah otak merespon dengan cepat pada perubahan PaCO2. PaCO2yang rendah dapat menyebabkan vasokonstriksi, yang kemudian akan mengurangikomponen darah dalam volume intrakranial, dimana peningkatan PaCO2menyebabkan vasodilatasi. Hiperventilasi bertujuan menjaga agar PaCO2 beradapada level 2530 mm Hg sehingga CBF akan turun dan volume darah otak berkurang dan dengan demikianmengurangi ICP

7.8.

9.

Konsep asuhan keperawatan1. pengkajiana. Anamnesis riwayat kesehatan sekarang dan pemeriksaanfisik difokuskan pada gejala sekarang dan gejala yangpernah dialami seperti keluhan nyeri kepala disertaipenurunan kesadaran

2. Diagnose keperawatan