Uploaded by: sri hastuti
Report this document“Formulasi sediaan Tetes Telinga Dengan Zat Aktif Ofloxacin “
Disusun oleh :
Kelompok 1
Nama Mahasiswa Nim
ADINDA RESTI F.19.001
ARIMALADITA F.19.009
DENDY IKHWAN FAUZI F.19.015
FENI YOHANIS BARRUNG F.19.020
ISRAMAYANI F.19.027
PROGRAM STUDI D-III FARMASI
POLITEKNIK BINA HUSADA
KENDARI
2021 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat
dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan seluruh kegiatan praktikum laporan
lengkap. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian
Praktikum Teknologi Sediaan Steril.
Laporan ini tersusun atas materi teori dan praktikum Teknologi Sediaan
Steril yang dilaksanakan. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada
Kepala Laboratorium Farmasi Terpadu juga selaku dosen Pembimbing II Ibu Apt.
Eny Nurhikmah, S.Si., M.P.H yang telah memantau jalannya praktikum di
Laboratorium dan dosen Pembimbing I Apt. Nirwati Rusli, M.Sc, serta Asisten
Laboratorium Kak Inggit Suryaningsih, Amd.Farm yang telah banyak
meluangkan waktunya demi berjalannya praktikum yang baik serta semua pihak
yang membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari laporan yang dibuat masih jauh dari kata sempurna
sehingga saran dan masukan yang bermanfaat sangat diharapkan demi
perkembangan penyusunan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini member
manfaat bagi semua pihak, terutama bagi mahasiswa-mahasiswa Bina Husada
Kendari.
Kendari,22 Januari2021
Penulis
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page i LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
A. PENDAHULUAN..................................................................................1 ................................................................................................................
B. DESKRIPSI UMUM ZAT AKTIF.........................................................3
C. DEFINISI BENTUK SEDIAAN............................................................3
D. ALASAN PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN .....................................4
E. ALASAN PEMILIHAN BAHAN...........................................................4 ................................................................................................................
F. PENGEMBANGAN FORMULA...........................................................8
1. Master Formula..................................................................................8
2. Rancangan Formula............................................................................9
3. Kelengkapan Formula........................................................................9
4. Uraian Bahan....................................................................................10
5. Perhitungan Bahan............................................................................14
6. Prosedur Kerja..................................................................................16
7. Evaluasi Sediaan...............................................................................16
G. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................18
H. KESIMPULAN ....................................................................................20
H. SARAN.................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page ii LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
A. PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan yang
semakin pesat, menuntut farmasis untuk selalu mengembangkan pembuatan
obat dan formulasi sediaan obat. Peningkatan kulaitas obat dan efisiensi dalam
pembuatan merupakan hasil yang ingn dicapai dan pengembangan cara
pembuatan dan cara formulasi suatu sediaan obat sehingga dapat lebih diterima
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dalam pengembangan obat tersebut dibuatlah sediaan yang ditunjukkan
untuk telinga berdasarkan adanya gangguan pada telinga yakn berupa
penyumbatan akibat kotoran telinga, infeksi, dan lain-lain. Sediaan telinga
kadang-kadang dikenal sebagai sediaan otic atau aural. Sediaan-sediaan yang
digunakan pada permukaan telinga, hidung, rongga mulut termasuk macam-
macam sediaan farmasi dalam bentuk larutan, suspense, dan salep yang
semuanya dibuat dalam keadaan steril sehingga disebut dengan sediaan steril.
Tujuannya untuk memperlihatkan lebih dekat tipe-tipe bentuk sediaan yang
digunakan dengan tempat pemakaiannya dan untuk menentukan dari
komponen dalam formulasi (Ansel, 2005)
Guttae atau obat tetes merupakan salah satu dari bagian sediaan farmasi
yang termasuk kedalam sediaan steril. Guttae adalah sediaan cair berupa
larutan emulsi atau suspense yang dimaksudkan untuk obat dalam atau obat
luar yang digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang
menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku.
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 1 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
Dalam percobaan ini bahan obat yang akan digunakan sebagai zat aktif
pada sediaan tetes telinga adalah ofloxacin. Ofloxacin adalah obat antibiotik
yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit akibat infeksi bakteri,
seperti infeksi paru-paru, infeksi menular seksual, infeksi telinga, infeksi mata,
infeksi kulit, serta infeksi jaringan lunak. Ofloxacin bekerja dengan
menghentkan pertumbuhan bakteri.
B. DESKRIPSI UMUM ZAT AKTIF
Ofloxacin adalah antibiotic golongan fluorokuinolon generasi ke-2 yang
mempunyai spectrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatf maupun gram
positif. Ofloxacin bekerja dengan cara menghambat dua tipe enzim II
topoisomerase yaitu DNA Gyrase dan topoisomerase IV.
Topoisomerase IV memerlukan DNA terpsah yang telah direplikasi
sebelum pembelahan sel bakteri. Dengan DNA yang tidak dipisahkan, proses
terhenti dan bakteri tidak bisa membagi. Sedangkan DNA gyrase
bertanggungjawab untuk superocil DNA sehingga akan cocok didalam sel yang
baru terbentuk. Kombinasi dari dua mekanisme diatas akan membunuh bakteri
sehingga ofloxacin digolongkan sebagai bakterisida.
Ofloxacin dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit akibat
infeksi bakteri, seperti infeksi paru-paru, infeksi menular seksual, infeksi
telinga, infeksi mata, infeksi kulit, serta infeksi jaringan lunak.
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 2 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
C. DEFINISI BENTUK SEDIAAN
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, Tetes telinga adalah obat
tetesyang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan obat kedalam
telinga. Kecuali dinyatakan lain tetes telinga dibuat menggunakan cairan
pembawa bukan air.
Menurut Ansel : 567, tetes telinga adalah bentuk larutan, suspense atau
salep yang digunakan pada telinga dengan cara diteteskan atau dimasukkan
dalam jumlah kecil kedalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga
(lilin telinga) atau untuk mengobati infeksi, peradangan atau rasa sakit.
D. ALASAN PEMELIHAN BENTUK SEDIAAN
Karena sediaan tetes telinga pada tujuan penggunaannya dapat
melunakkan kotoran, antiinfeksi ringan, antiseptic dan anastesi, antiradang,
membersihkan telinga setelah pengobatan, mengeringkan permukaan dalam
telinga yang berair. Bentuk sediaan tetes telnga dapat berupa larutan, suspense
dan emulsi. Bentuk sediaan yang paling banyak digunakan adalah larutan
(Ansel, 1995)
E. ALASAN PEMILIHAN BAHAN
1. Zat aktif
a) Ofloxacin
Ofloxacin digunakan untuk mengatasi infeksi akibat bakteri tertentu,
salah satunya pada infeksi telinga. Berikut merupakan informasi
mengenai ofloxacin:
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 3 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
1. Indikasi :
Infeksi bakterial pada otitis eksterna
2. Kontra indikasi :
Pasien hipersensitif terhadap kandungan obat atau golongan quinolone
lain. Anak-anak, dewasa < 18 tahun dan wanita hamil. Wanita
menyusui
3. Dosis
Kondisi: Otitis eksterna
Dewasa dan anak usia >13 tahun: 10 tetes, diteteskan ke saluran
telinga yang bermasalah sekali sehari, selama 7 hari.
Anak-anak usia 6 bulan–13 tahun: 5 tetes, diteteskan ke saluran telinga
yang bermasalah sekali sehari, selama 7 hari
4. Interaksi Obat
Menghambat metabolisme zolmitriptan
5. Efek samping
Kadang-kadang menimbulkan nyeri pada telinga dan rasa gatal
6. Aturan pakai
Berikan 6-10 tetes dalam telinga 2 kali sehari
2. Zat tambahan
a) Benzalkonium chloride
Pada formulasi sediaan untuk hidung dan untuk telinga digunakan
konsentrasi 0,002-0,02% b/v terkadang digunakan kombinasi dengan
0,002-0,005% thimerosal. Benzalkonium klorida 0,01% bekerja sebagai
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 4 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
pengawet pada volume kecil pada sediaan parenteral.(Handbook of
Pharmaceutical Excipients 6th Edition)
Benzalkonium klorida relatif stabil, non korosif dengan toksisitas
rendah serta memiliki rentang pH yang luas (Rowe et al., 2009). Sehingga
benzalkonium klorida banyak digunakan sebagai pengawet untuk sediaan
farmasi. Aktivitasnya bekerja lebih baik untuk menghambat bakteri gram
positif dari pada gram negatif.
b) Aqua destilata
Aqua destlilata yaitu air yang digunakan dari satu kali proses
destilasi/penyulingan, sering dsebut air murni. Berguna sebagai pelarut
F. PENGEMBANGAN FORMULA
1. MASTER FORMULA R/
Ofloxacin 0,3%
Benzalkonium chloride 0,0025%
Aqua destilata ad 10 mL
2. RANCANGAN FORMULA
1. NAMA PRODUK : Decoxin
2. JUMLAH PRODUK :1
3. TANGGAL FORMULASI : 23 Desember 2020
4. TANGGAL PRODUKSI : 23 Januari 2021
5. NO. REG : DKL 2012012148 A1
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 5 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
6. NO BATCH : A 2000201
3. KELENGKAPAN FORMULA
Diproduksi oleh : Telah di periksa oleh: Kode Tanggal Produksi : No. Reg No. Batch Produksi: Nama Bahan Konsentra Range Kegunaan/Fun Pustaka
si Penggunaan gsi Bahan Ofloxacin 0,3% - Zat aktif FI Edisi V,
(Antbiotik) Web MD
(2020)
ofloxacin
0,3% Ear
drops Benzalkonum 0,0025% 0,002-0,02% Pengawet Handbook
chloride of
Pharmace
utical 6th
Edition Aqua destilata Ad 10 mL - Pelarut FI Edisi
III
4. URAIAN BAHAN
a. Zat aktif
1. OFLOXACIN (FI Edisi V, 2014)
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 6 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
Nama Kimia : -9-Fluoro-2,3-dihydro-3-methyl-10- (4-
methyl-1-piperazinyl) -7-oxo-7H-pyrido
[1,2,3-de] -1,4-benzoxazine- Asam 6-
karboksilat
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; putih kekuningan
pucat sampai putih kekuningan terang.
Kelarutan : Sedikit larut dalam etanol,dalam methanol,
dan dalam air; agak sukar larut dalam
kloroform
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Khasiat/Penggunaan : Zat aktif
b. Zat Tambahan
1. BENZALKONIUM CHLORIDE (Exp:23;RPS 18th: 1164; MD
28th:949)
Nama resmi : BENZALKONII CHLORIDUM
Sinonim : Benzallkonium klorida
Pemerian : Serbuk amorf, kekuningan, gel tebal, atau
gelatin, higroskopik, seperti sabun bila
disentuh, sangat pahit, bau aromatik
Kelarutan : Sangat larut dalam air, alkohol, aseton,
praktis tidak larut dalam eter. Larutan
berbusa jika dikocok
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 7 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya, kontak dengan logam, ditempat
kering dan sejuk.
Khasiat : Pengawet
2. AQUA DESTILATA (FI Edisi III Hal.96)
Nama Resmi : AQUA DESTILATA
Sinonim : Air suling
RM/BM : H2O/18,02
Pemerian : Cairan jenuh, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa
Kelarutan : Larut dalam etanol gliser
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
5. PERHITUNGAN BAHAN
a. Perhitungan Bahan
Tiap kemasan mengandung :
0,3 1) Ofloxacin = ×10=0,03 g 100
Dilebihkan 10% = 0,03 g +10% = 0,033 g
0,0025 2) Benzalkonium chloride = ×10=0,00025 g 100
Dilebihkan 10% = 0,00025 g + 10% = 0,000275 g
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 8 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
3) Aqua destilata ad 10 mL = 10 + 10% = 11 mL
= 11 mL – (0,033 + 0,000275)
= 11 mL – 0,033272
= 10,966 mL
6. PROSEDUR KERJA
1. Dsiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dilakukan sterlisasi pada semua alat yang akan digunakan
3. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan bahan
a. Ofloxacin = 0,033 g
b. Benzalkonium chloride = 0,000275 g
c. Aquadest destilata ad 10 mL = 10,966 mL
4. Dimasukkan dilarutkan ofloxacin dan benzalkonium klorida dengan
aquadest steril, aduh hingga homogeny
5. Dicek pH sediaan dan dilakukan evaluasi sediaan
6. Masukkan ke dalam wadah
7. Diberi etiket, brosur dan kemasan
7. EVALUASI SEDIAAN
1. Uji organoleptik
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 9 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
Pengujian dengan cara melihat bentuk, warna, dan mencium bau dari
sediaan tetes telinga secara makroskopis
2. Uji kejernihan
Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan oleh seseorang
yang memeriksa wadah bersih dari luar dibawah penerangan cahaya
yang baik, terhalang terhadap refleksi kedalam matanya, dan berlatar
belakang htam dan putih,dengan rangka ini dijalankan dengan suatu
aksi memutas, harus benar-benar bebas dari partikel kecil yang dapat
dilihat dengan mata.
3. Uji keseragaman volume
Diletakkan oada permukaan yang rata secara sejajar lalu dilihat
keseragaman volume secara visual.
G. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan Evaluasi Sediaan
a. Uji Organoleptik
No Sediaan Organoleptik 1. Ofloxacin Warna Bau Tekstur Bening Tidak berbau Cair
b. Uji pH
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 10 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
No Sediaan pH 1. Ofloxacin 6
c. Uji Kejernihan
No Sediaan Kejernihan 1. Ofloxacin Jernih Keruh √ -
d. Uji Kebocoran
No Sediaan Kebocoran 1. Ofloxacin Bocor Tidak bocor - √
e. Uji Volume Perpindahan
No Sediaan Volume perpindahan 1. Ofloxacin 10,5mL
2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dibuat sediaan tetes telinga dengan zat aktif
Ofloxacin. Dalam pembuatan tetes telinga harus diperhatikan khusus. Pada
pembuatan sediaan tetes telinga semua harus dilakukan seaseptik mungkin
mulai dari alat hingga tempat harus steril. Ofloxacin digunakan untuk
mengatasi infeksi akibat bakteri tertentu, salah satunya pada infeksi telinga
Pembuatan sediaan tetes telinga dibuat dengan Ofloxacin
menggunakan pelarut Air suling/Aqua destilata. Dengan penambahan
Benzallkonium klorida sebagai pengawet pada sediaan tetes telinga.
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 11 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
Diperlukan penambahan pengawet sebagai zat yang memperlambat
pertumbuhan mikroorganisme. Sediaan tetes mata rentan terdapat
mikroorganisme setelah sediaan di buka. Masa penyimpanan sediaan tetes
telinga setelah segel terbuka tidak lebih dari satu tahun untuk
mengantisipasi mikroorganisme yang tumbuh.
Dilakukan evaluasi akhir pada sediaan tetes telinga dimana pada uji
organoleptik diperoleh hasil yaitu, warna sediaan bening dikarenakan
semua bahan yang digunakan dapat larut dan homogen, tidak berbau dan
dengan tekstur yang cair. pH yang diperoleh pada sediaan yaitu pH 6.
Persyratan pH tetes telinga adalah pH 5-6.
H. KESIMPULAN
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III Guttae auriculars atau tetes
telinga adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan
obat ke dalam telinga. Kecuali dinyatakan lain, tetes telinga dibuat
menggunakan cairan pembawa bukan air.
Dari hasil evaluasi akhir pada sediaan tetes telinga dimana pada uji
organoleptik diperoleh hasil yaitu, warna sediaan bening dikarenakan semua
bahan yang digunakan dapat larut dan homogen, tidak berbau dan dengan
tekstur yang cair. pH yang diperoleh pada sediaan yaitu pH 6. pH 6 masih bisa
di toleransi (Rentang pH 5-6)
I. SARAN
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 12 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah perlu dilakukan
pembuatan Tetes telinga Ofloxacin yang steril, serta dilakukan pengembagan
formulasi Tetes telinga.
DAFTAR PUSTAKA
DEPKES RI, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta. 6-7, 93-94, 265, 338-339, 691.
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 13 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
DEPKES RI, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta. 448, 515, 771, 1000.
Lachman, L., & Lieberman, H. A., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri,
Edisi Kedua, 1091-1098, UI Press, Jakarta.
Allen, L. V., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Rowe
R. C., Sheskey, P. J., Queen, M. E., (Editor), London, Pharmaceutical Press
and American Pharmacists Assosiation, 697-699.
IAI, 2011, ISO (Informasi Spesialite Obat Indonesia), Ikatan Apoteker Indonesia,
Jakarta: PT. ISFI
Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh
Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat, 255-271, 607-608,
700, Jakarta, UI Press
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Etiket
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 14 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
Lampiran 2:Kemasan
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 15
DECOXIN® LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
Lampiran 3 : brosur
DECOXIN®
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 16 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
OFLOXACIN 0,3% KOMPOSISI Tiap 10 mL mengandung : Ofloxacin 0,3% Benzalkonium chloride 0,0025% Aqua destilata ad 10 mL CARA PAKAI Berikan 6-10 tetes dalam telinga 2 kali sehari INDIKASI Infeksi bakterial pada otitis eksterna KONTRAINDIKASI Penderita dengan riwayat alergi terhadap ofloxacin (golongan quinolone). EFEK SAMPING Kadang-kadang menimbulkan nyeri pada telinga dan rasa gatal PERINGATAN Hindari pemakaian jangka panjang. Hindari untuk wanita hamil dan menyusui KEMASAN 1 botol @10 mL CARA PENYIMPANAN Simpan ditempat sejuk dan terlindung dari cahaya matahari
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
No. batch : A 1200201 No. Reg : DKL 2111121031 A1 Exp. Date : Desember 2024
Lampiran 4 : Dokumentasi praktikum
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 17 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 18