Uploaded by: Fita Sari
Report this documentKONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
DISUSUN OLEH :
SEPTI NUL FITASARI P07120317070
TINGKAT IV SEMESTER VII
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATANPROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS TAHUN AKADEMIK 2021/2022 KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. PENGERTIAN
Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono, 2017). (Nursalam, 2016 & Fallis, 2013) Komunitas adalah komponen penting dari pengalaman manusia sebagai bagian dari pengalaman yang saling terkait dengan keluarga, rumah, serta berbagai ragam budaya dan agama (Ervin, 2002)(v. M. buyanov, 1967) Menurut WHO (World Health Organization) tahun 1974 Komunitas sebagai suatu kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, niai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.. Keperawatan kesehatan komunitas adalah area pelayanan keperawatan professional yang diberikan secara holistic ( bio- psiko-sosio-spiritual) dan difokuskan pada kelompok risiko tinggi yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya promotif, preventif, tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative dengan melibatkan komunitas sebagai mitra dalam menyelesaika masalah (Hithcock, Scubert & Thomasy, 1999 ; Allender & Spradley, 2001, Stanhope & Lancaster, 2016 ) (v. M. buyanov, 1967) Praktek keperawatan komunitas adalah sintetis praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat, diaplikasikan dalam peningkatan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat ( populasi), menggunakan ilmu yang berasal dari keperawatan, sosial, dan kesehatan masyarakat (Stanhope & Lancaster, 2016)(v. M. buyanov, 1967) Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya (Hasil Raker Perkesmas, Cibulan 2-6 April 1989).(Latifa, 2015) ‘Community is a group of people who live together, who belong together, so that they share, not ties or that particular interest, but as a whole set of interests, wide enough and complete enough to include their lives’ (Basavanthappa, 2008, p.2). (Nurses, 2011) yang berarti Perawatan Komunitas adalah pelayanan kesehatan kepada semua kelompok masyarakat tanpa terkecuali, termasuk kelompok masyarakat yang tinggal dan bekerja di wilayah industri. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bavasanthappa dalam bukunya Community Health Nursing, skope nya adalah individual, keluarga, kelompok dan komunitas (2008). Dengan demikian, dari pengertian serta tujuan di atas bisa disimpulkan bahwa penekanan keperawatan komunitas terletak pada ‘health promotion, health maintenance, disease, prevention and treatment of minor i llments and restoration of health and rehabilitation (Basavanthappa, 2008, p. 72). (Nurses, 2011)
2. CIRI-CIRI KOMUNITAS Perpaduan antara pelayanan keperawatan dengan kesehatan komunitas Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan (continuity of care) Fokus pelayanan pada upaya promotif dan preventif. Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan komunitas kepada klien (individu, keluarga, kelompok, masyarakat) sehingga terjadi kemandirian. Ada kemitraan perawat kesehatan komunitas dengan masyarakat dalam upaya kemandirian klien. Memerlukan kerja sama dengan tenaga kesehatan lain dan masyarakat.(Dokumen, n.d.) (<iframe src="https://dokumen.tips/embed/v1/bab-ii-komunitas.html" frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no" style="border:1px solid #CCC; margin-bottom:5px;max-width: 100%; overflow: hidden; width: 599px; height: 487px;" allowfullscreen></iframe> )
3. AREA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi kesehatan populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, sosial dan ilmu kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan utama promosi kesehatan dan mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua orang melalui kondisi yang dicipakan dimana orang bisa menjadi sehat. Meskipun praktik yang dilakukan berada pada berbagai jenis organisasi dan masyarakat, semua perawat kesehatan komunitas berfokus pada populasi. Populasi dapat didefinisikan pada mereka yang hidup pada area geografis yang spesifik (contoh : tetangga, komunitas, kota atau negara) atau mereka kelompok etnik atau ras khusus yang mengalami beban berlebihan dari outcome kesehatan yang rendah. Populasi juga dapat berpartisipasi dalam progra khusus seperti perawatan maternitas untuk remaja yang hamil, atau mereka yang terkena penyakit-penyakit khusus seperti HIV/AIDS atau tuberkulosis; atau faktor resiko seperti hipertensi, kurangnya akses terhadap erawatan. Meskipun perawat kesehatan komunitas melayani indvidu dan keluarga, fokus utama adalah populasi. Perawat kesehatan komunitas bisa bekerja sama dengan komunitas dan populasi untuk mengurangi resiko kesehatan dan meningkatkan, mempertahankan serta memperbaiki kembali kesehatan. Perawat kesehatan komunitas melakukan advokasi pada tingkat sistem untuk merubah kesehatan. Perawat kesehatan komunitas harus memahami dan menerapkan konsep dari berbagai area. Perawat komunitas juga harus mengaplikasikan konsep pengorganisasian dan pengembangan komunitas, koordinasi perawatan, pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan dan ilmu kesehatan masyarakat.
Perawat kesehatan komunitas bekerja sama dengan populasi dan berbagai kelompok meliputi : a. Anggota dari tim kesehatan masyarakat seperti epidemiologis, pekerja sosial, nutrisionis dan pendidik kesehatanb. Organisasi kesehatan pemerintahc. Penyedia layanan kesehatand. Organisasi dan koalisi masyarakate. Unit pelayanan komunitas seperti sekolah, lembaga bantuan hukum dan unitf. gawat daruratg. Industri dan bisnish. Institusi penelitian dan pendidikan
Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat diberikan secaralangsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan , yaitu :
a. Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat inap b. Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home care dapat meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai resiko tinggi masalah kesehatan. c. Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care) diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi, guru dan karyawan). Perawat sekolah melaksanakan program screening kesehatan, mempertahankan kesehatan, dan pendidikan kesehatan. d. Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik dll. Melakukan pendidikan kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang, penurunan stress, olah raga dan penanganan perokok serta pengawasan makanan. e. Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan perawatan langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda, dan mental. f. Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit. g. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda, dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan (Lapas). h. Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat perlakukan kekerasan Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia, gelandangan pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV (ODHA/Orang Dengan Hiv-Aids), dan WTS. (Nursalam, 2016 & Fallis, 2013)
4. PERAN PERAWAT KOMUNITAS a. Manager kasus Jika, berperan sebagai manager, perawat harus mampu mengelola pelayanan yang berkoordinasi dengan komunitas atau keluarga, penyedia pelayanan kesehatan atau pelayanan sosial yang ada. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pencapaian tujuan asuhan keperawatan komunitas. Seyogyanya kualifikasi pendidikan seorang manager kasus minimal Sarjana Keperawatan. Anda mungkin pernah mengetahui tentang peran di atas, sebagai manager kasus perawat komunitas harus dapat berfungsi untuk melakukan tindakan sebagai berikut. Mengidentifikasi kebutuhan komunitas terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini penting dilakukan agar pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan komunitas. Menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas. Rencana ini dibuat berdasarkan hasil pengkajian kebutuhan komunitas terhadap pelayanan kesehatan. Mengoordinasikan aktivitas tim kesehatan multidisiplin sehingga pelayanan yang diberikan dapat optimal dan tepat sasaran. Menilai kualitas pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan yang telah diberikan. Sebagai manager, hal ini penting untuk meningkatkan pengelolaan berikutnya.
b. Pelaksana Asuhan keperawatan Salah satu peran penting perawat adalah memberikan pelayanan langsung kepada komunitas sesuai dengan kebutuhan komunitas atau keluarga. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan, perawat dapat berfungsi untuk: melakukan pengkajian secara komprehensif; menetapkan masalah keperawatan komunitas; menyusun rencana keperawatan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan potensi komunitas; melakukan tindakan keperawatan langsung mencakup tindakan mandiri (seperti melakukan perawatan luka, melatih napas dalam dan batuk efektif, melatih latihan rentang gerak/rom, dan sebagainya), serta tindakan kolaboratif (seperti pemberian obat TBC dan sebagainya); mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan; mendokumentasikan semua tindakan keperawatan.
c. Pendidik Jika berperan sebagai pendidik, maka perawat harus mampu menjadi penyedia informasi kesehatan dan mengajarkan komunitas atau keluarga tentang upaya kesehatan yang dapat dilakukan komunitas. Berikut fungsi yang dapat dijalankan oleh perawat komunitas dalam menjalankan perannya sebagai pendidik. Mengidentifikasi kebutuhan belajar, yaitu apa yang ingin diketahui oleh komunitas, ini bisa diketahui saat perawat melakukan pengkajian komunitas. Memilih metode pembelajaran (ceramah, diskusi, atau demonstrasi), dan materi yang sesuai dengan kebutuhan. Menyusun rencana pendidikan kesehatan. Melaksanakan pendidikan kesehatan. Melatih komunitas/kelompok/keluarga tentang keterampilan yang harus dimiliki sesuai kebutuhannya. Mendorong keluarga untuk melatih keterampilan yang sudah diajarkan perawat. 7) Mendokumentasikan kegiatan pendidikan kesehatan.
d. Pembela (Advocate) Peran sebagai pembela (advocate) dapat dilakukan perawat dengan mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas dan kompeten. Sikap perawat yang selalu berupaya meningkatkan kompetensinya agar asuhan keperawatan komunitas yang diberikan terjaga kualitasnya, merupakan contoh pelaksanaan peran sebagai pembela (advocate). Selain sikap di atas, tindakan lain yang dapat dilakukan perawat sebagai pembela (advocate) adalah: menyediakan informasi yang dibutuhkan komunitas atau keluarga untuk membuat keputusan; memfasilitasi komunitas atau keluarga dalam mengambil keputusan; membuka akses ke provider agar komunitas atau keluarga mendapatkan pelayanan yang terbaik (membangun jejaring kerja); menghormati hak klien; meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan; melaksanakan fungsi pendampingan komunitas atau keluarga; memberikan informasi terkait sumber-sumber pelayanan yang dapat digunakan; memfasilitasi masyarakat dalam memanfaatkan sumber-sumber tersebut. e. Konselor Perawat konselor membutuhkan keterampilan khusus, yaitu perawat tersebut adalah orang yang memahami (expert) di bidang keahliannya, dapat dipercaya untuk membantu komunitas atau keluarga dan mengembangkan koping yang konstruktif dalam penyelesaian masalah. Perawat juga dapat memberikan berbagai solusi dalam rangka menetapkan cara yang lebih baik untuk penyelesaian masalah.f. Role Model Pelayanan keperawatan komunitas bersifat berkelanjutan dan berkesinambungan, ini menuntut perawat untuk mampu berinteraksi baik dengan komunitas. Dalam interaksi, ada proses transformasi perilaku perawat yang dapat dipelajari oleh komunitas atau keluarga.g. Penemu Kasus Peran selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perawat komunitas adalah melibatkan diri dalam penelusuran kasus di komunitas atau keluarga, untuk selanjutnya dilakukan kajian apa saja yang dibutuhkan komunitas. Kasus tersebut mungkin membutuhkan intervensi dari profesi lain atau pelayanan kesehatan yang lebih kompleks, maka yang dilakukan perawat komunitas adalah segera merujuk klien. Merujuk juga membutuhkan ketelitian perawat untuk mengidentifikasi.h. Pembaharu Anda tentu pernah mendengar istilah pembaharu (change agent). Peran ini membantu komunitas untuk melakukan perubahan ke arah kehidupan yang lebih sehat. Hal yang dilakukan perawat sebagai pembaharu adalah sebagai berikut. Mengidentifikasi kekuatan dan penghambat perubahan. Hal ini penting dilakukan karena suatu perubahan merupakan suatu hal yang baru yang membutuhkan dukungan. Membantu pencairan dan memotivasi untuk berubah. Membantu komunitas menginternalisasi perubahan.(1386 ,)سینا DAFTAR FUSTAKA
dokumen. (n.d.). ((<iframe src="https://dokumen.tips/embed/v1/bab-ii-komunitas.html"frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no" style="border:1px solid#CCC; margin-bottom:5px;max-width: 100%; overflow: hidden; width: 599px; height: 487px;"allowfullscreen></iframe> )
Latifa, A. (2015). Digital Repository Universitas Jember. 27. http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/65672/Ainul Latifah- 101810401034.pdf?sequence=1Nursalam, 2016, metode penelitian, & Fallis, A. . (2013). Perawat Komunitas. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.Nurses, O. H. (2011). Paradigma baru manajemen occupational health nursing dalam pembelajaran community of nursing. Keperawatan, 230–245. file:///C:/Users/Personalise Notebook/Downloads/2600-7267-1-PB.pdfv. M. buyanov. (1967). 済無 No Title No Title No Title. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.)1386( . ا,سینا. No Title283 .قانون در طب.